Pelatihan pada penjaja makanan yang dihadiri oleh 20 orang bapak dan ibu pembuat makanan jajanan yang dibuka oleh bapak camat Siliragung Didik yang bertempat di aula puskesmas Siliragung. Pesan dari beliau seyogyanya acara sosialisasi yg melibatkan masyarakat luas agar dilaksanakan di kecamatan Siliragung.
Sahabat Masyarakat Menuju Sehat, dengan tata nilai LUWES (Lincah, Unggul, Waspada, Empati dan Senyum)
Tumbuh Kembang Anak Dan Perhatian Guru TK
Pelatihan guru taman kanak-kanak dan pengetahuannya sangat mempengarui perkembangan pada anak usia dini, maka pada Sabtu 26 April 2014 mereka berkumpul di aula puskesmas Siliragung.
Diskusinya Docil (Dokter Kecil) Siliragung
Kamis 24 April 2014, 34 docil (dokter kecil) wilayah Siliragung sedang berdiskusi di aula puskesmas setelah menerima materi beberapa tentor yang melatih mereka, diantaranya bapak Subagiono kordinator UKS, ibu Tutuk Tri Inawati kordinator program puskesmas dan drg. E. H. Ermiana.
Taman Posyandu Jenitri Seneporejo
Taman posyandu Jenitri desa Seneporejo Selasa 15 april 2014 kemaren melakukan sikat gigi bersama pada 40 balitanya atas panduan drg. E. H. Ermiana bersama kader bu bidan Tuminarwati, diantaranya: Umi Khasanah, Lilis Sholikhah, Bintiyah, Sri Lestari, Purwati serta bu lurah Seneporejo bu Khudrotin ikut menghadiri kegiatan tersebut.
Dengan seksama balita dan ibunya melakukan sikat gigi yang benar setelah memperhatikan pengarahan lebih dahulu. Kegiatan ini mempunyai slogan "I love Banyuwngi I love Gigi" . Untuk memperoleh hasil yang optimal pada bulan Mei mendatang kegiatan ini diulangi sebagai evaluasi benar melaksanakan anjuran melakukan sikat gigi setiap harinya apa tidak. Selain itu bagi balita yang datang terlambat dan belum mendapat pengarahan bisa mengikuti kegiatan tersebut pada sesi evaluasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan, rata-rata kondisi kesehatan gigi pada anak balita di taman posyandu Jenitri sudah terjadi karies pada gigi depan atasnya. Hal ini disebabkan oleh karena sang ibu takut menggosok gigi anaknya dikhawatikan kesakitan pada gusinya pada saat disikat giginya.
Nana Ono
Bendahara Peduli Lingkungan
Bendahara Bambang Lukito Puskesmas Siliragung harus melakukan pengecatan sendiri oleh karna rasa pedulinya pada lingkungan pkm, ini bisa dicontoh oleh pegawai yang lainnya.
Posyandu Teratai Seneporejo
Posyandu Teratai binaan bidan Tuminarwati melakukan sikat gigi bersama dengan panduan drg. E. H. Ermiana bertempat di rumah pak Sholikin. Slogan I love Banyuwangi I love Gigi.
Jenis dan Gejala Tetanus
Tetanus atau kejang mulut merupakan infeksi dari spora bakteri Clostridium tetani yang bersifat serius yang bisa berakibat fatal. Anda perlu mengenali jenis dan gejala tetanus karena penyakit ini dapat mengancam jiwa jika pasien tidak segera menerima pengobatan.
Gejala tetanus dapat terjadi mulai dari 4 hari setelah luka Anda terkontaminasi bakteri dan gejalanya dapat bertahan hingga 3 minggu kemudian. Secara umum gejala dapat berkembang setelah 10 hari setelah infeksi awal, tetapi dalam beberapa kasus gejala dapat berkembang setelah satu bulan.
Menurut para ahli, masa inkubasi atau yang ditandai dengan munculnya gejala penyakit yang lebih lama setelah Anda terluka akn lebih jauh dari kontrol sistem saraf pusat. Sehingga pada orang dengan masa inkubasi yang lebih pendek, gejala yang timbul cenderung lebih berat.
Gejala penyakit tetanus adalah kaku otot atau kejang otot mulut. Kekakuan otot dapat memburuk dan menyebar hingga ke otot leher, tenggorokan dan mulut. Kejang otot pertama kali terlihat adalah sulitnya mengunyah dan menelan makanan, sehingga banyak orang menyebut tetanus sebagai penyakit kejang mulut.
Tetanus dapat terjadi secara umum maupun lokal pada daerah tertentu. Berikut jenis penyakit tetanus beserta gejalanya, seperti dilansir onlymyhealth, yaitu:
1. Tetanus umumGejala tetanus umum mungkin termasuk salah satu dari berikut:
- Lekas marah dan kelemahan otot
- Kejang otot atau nyeri pada otot
- Kakunya otot tenggorokan dan leher yang menyebabkan Anda kesulitan menelan makanan
- Kejang otot mulut, yang menyebabkan kesulitan dalam mengunyah makanan maupun tersenyum
- Kejang otot yang progresif dan melibatkan sebagian besar otot-otot tubuh. Dalam beberapa kasus, kejang otot mungkin cukup kuat untuk menyebabkan fraktur tulang dan dislokasi sendi.
- Kesulitan bernapas karena kakunya otot leher dan dada
- Gejala lain, seperti tinja berdarah, diare, demam, sakit kepala, sensitif terhadap sentuhan, sakit tenggorokan, berkeringat dan denyut jantung cepat.
3. Tetanus lokalTetanus lokal terjadi jika kejang otot hanya mempengaruhi otot-otot dekat tempat terjadinya luka. Dalam banyak kasus, kejang otot juga dapat memburuk dan mempengaruhi otot tubuh lainnya dan berkembang menjadi tetanus secara umum.
4. Tetanus neonatalTetanus neonatal mempengaruhi bayi yang baru lahir. Gejala tetanus neonatal termasuk lekas marah, menurunnya kemampuan mengisap, kesulitan mengunyah dan menelan.
Yang Bisa Merusak Gigi
Sebagian orang menggunakan gigi sebagai alat membuka botol atau bungkus makanan. Hal itu dapat menimbulkan efek traumatis pada gigi. Alhasil, gigi jadi lemah dan keropos.
2. Mengunyah es.
Kebiasaan mengunyah es menyebabkan gigi patah. Jadi, berhenti melakukan hal ini dengan gigi. Biarkan es mencair sendiri dalam mulut.
3. Mengerikiti benda keras.
Beberapa orang memiliki kebiasaan jelek mengerikiti benda keras, seperti pensil atau pulpen. Hal itu berbahaya bagi kesehatan gigi.
4. Mengisap lemon.
Asam sitrat dalam lemon dapat menghancurkan mineral penting dari gigi dan mengikis permukaan luar gigi.
5. Menyikat gigi terlalu keras.
Orang sering berpikir menyikat dengan keras dapat membuat gigi mengkilap. Padahal itu malah merusak pelindung enamel pada gigi.
6. Menggigit kuku.
Selain merusak kecantikan kuku, kebiasaan ini juga berbahaya untuk gigi. Menggigit kuku menyebabkan gigi rusak atau patah gigi depan. Selain itu, kuman dan bakteri dari bawah kuku bisa masuk mulut dan menyebabkan gigi berlubang atau infeksi gusi.
7. Menggertakkan gigi.
Kebiasaan ini dapat menyebabkan sakit pada sendi rahang, sakit kepala dan sakit gigi parah. Hal ini sering terjadi pada malam hari saat Anda tertidur, terutama pada alam bawah sadar. Biasanya respon itu muncul karena adanya stres emosional.
8. Minuman berkarbonasi.
Minuman berkarbonasi menjadi sumber utama kerusakan gigi saat ini. Itu disebabkan kandungan gula dan asam yang menyebabkan pembentukan gigi berlubang.
9. Mengisap jempol.
Kebiasaan ini umumnya dilakukan oleh anak-anak. Jangan dibiarkan! Mengisap jempol mengganggu posisi dari gigi depan dan atas. Dan juga merupakan salah satu faktor dominan dari tumbuhnya gigi gigi depan yang berdesakan.